Taman Jatuh Cinta & rekreasi orang-orang dimabuk rindu

Pengantar Penerbit

Posted in Buku cinta islami by Prof. Idiot on 24 November 2009

Segala puji dan sanjungan kita panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Rahman, yang telah menganugerahkan cinta kepada setiap hamba-Nya agar mereka memanfaatkannya untuk tujuan yang benar dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad saw, pemilik cinta yang sempurna, kepada segenap keluarganya, para shahabatnya, dan pengikut seluruhnya sampai hari Kiamat.

Sehubungan dengan cinta ini, pakar tabib hati, Ibnul Qayyim Al-Juziyah dalam bukunya, Raudhatul Muhibbiin wa Nuzhatul Musytaaqiin, telah mengupas masalah tersebut dengan pengertian yang amat luas. Ragam makna cinta yang beliau uraikan memunculkan berbagai motivasi yang mendorong dan menggerakkannya sesuai dengan pemahaman masing-masing pemilik cinta, untuk meraih satu tujuan tertentu.

Cinta memang selamanya menarik untuk dikaji. Tanpa cinta, hidup ini selamanya akan serasa hampa dan tidak bergairah. Bahkan karena cinta, kehalusan dan kelembutan hati dan perasaan akan muncul, sehingga tak ayal bila cinta ini harus kita miliki. Atau barangkali dalam diri kita sudah ada cinta, kita dapat melihat tanda-tandanya karena Ibnul Qayyim telah menguraikannya dengan sangat detail dan selayaknya kita ketahui. Banyak menyebut nama kekasih, menurut perintah sang kekasih, senang mendengarkan pembicaraannya, bersegera untuk sampai kepada sang kekasih, lenyap semua kegundahan bila sudah bertemu kekasih, menyayangi semua kesayangan kekasih, gemetar bila berhadapan dengannya, itulah di antara pertanda yang membuktikan adanya cinta.

Namun benarkah kita boleh memiliki cinta dan bercinta sebagaimana kita kehendaki?

Islam sungguh tidak melarang jatuh cinta. Bahkan seseorang yang mengetahui orang lain jatuh cinta, ia dianjurkan untuk membantu merealisasikan cintanya dengan baik dan benar. Inilah Islam, yang sangat memberi perhatian dan dukungan kepada orang-orang yang jatuh cinta, sehingga Islam memberi tuntunan dan pengarahan agar cinta yang dimiliki seseorang tidak menjerumuskan dirinya ke dalam perbuatan haram dan durhaka, yang akibatnya jauh lebih parah daripada kesenangan dan kenikmatan sesaat yang ia raih. Sungguh tiada ketakutan dan kesengsaraan yang akan dialami seseorang, baik di dunia dan di akhirat, melebihi ketakutan dan kesengsaraan karena melakukan pelanggaran dan tindakan durhaka. Semoga kita dijauhkan dari hal tersebut dan senantiasa memperoleh bimbingan dan hidayah dalam segala hal, termasuk dalam hal bercinta ini.

Selanjutnya, Ibnul Qayyim mengajak kita untuk melengkapi wawasan dan memperluas cakrawalah kita berkaitan dengan cinta ini, yaitu bahwa ternyata orang yang jatuh cinta mendapat perhatian khusus dari Allah, bahwa dia berhak memperoleh rahmat dan syafa’at, sehingga Dia pun menjanjikan kepada hamba-Nya yang jatuh cinta akan memperoleh naungan saat tiada naungan, kecuali hanya naungan-Nya. Demikianlah, begitu mulia dan terhormatnya segala aktivitas orang-orang beriman dan bertaqwa, sampai dalam urusan bercinta pun Allah melimpahkan ramhat-Nya kepada mereka, bahkan Allah akan memberi naungan saat tiada lagi naungan selain naungan-Nya.

Namun, sekali lagi, cinta yang bagaimanakah yang dijanjikan Allah bahwa pemiliknya akan memperoleh rahmat, syafa’at, dan naungan tersebut? Sudahkah kita memiliki kecintaan seperti tersebut? Inilah buku Taman Jatuh Cinta & Rekreasi Orang-orang Dimabuk Rindu yang seluruh rangkaian uraiannya berkisar pada masalah tersebut, dengan tujuan agar pembaca memperoleh wawasan yang luas dengan membacanya dan terbimbing ke jalan yang benar dalam hal bercinta ini. Marilah kita bina dan tumbuhkan cinta kita ke arah sana agar kita termasuk pencinta yang dijanjikan memperoleh semua kebaikan tersebut.

Akhirnya, semoga penulis buku ini, Ibnul Qayyim Al-Juziyah, senantiasa mendapat linpahan rahmat dan pahala jariyah atas karyanya yang begitu genuine ini, sehingga kita dapat memperluas wawasan mengenainya dan mengambil manfaat yang sebanyak-banyaknya darinya. Demikian juga penerjemahnya yang telah mengerahkan sekuat pikiran, kemampuan, dan kesungguhannya untuk mentransfer bahasa asli karya tersebut ke dalam bahasa Indonesia dengan gaya bahasa yang sangat baik dan penuh dengan sentuhan sastra yang begitu menarik, sehingga darinya kita dapat menyerap dan memahaminya dengan baik dan antusias. Tiada lain yang kami mohonkan kepada Allah SWT, pelimpah rahmat dan segala kebaikan, untuk semua pihak yang mendukung dan terlibat dalam perwujudan buku ini, termasuk yang menyebarkannya, selain harapan dan do’a semoga Allah mengganti hasil jerih-payah dan usaha mereka dengan pahala yang tiada terputus dan menjadi saksi amal shalih kita kelak pada hari diperlihatkan semua amal.

Bandung, 12 Desember 2006
Penerbit

————
Tulisan di atas merupakan salinan dari buku Ibnu Qayyim Al-Juziyah, Taman Jatuh Cinta & Rekreasi Orang-orang Dimabuk Rindu (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2006), hlm. 5-8.